SKA menuju ke SCTA ke-15: 3 - 4 Oktober 2024 di Basel, Swiss
FAQHubungi Kami
Komoditas
PELAJARI TENTANG KOPI INDONESIA
FAQHubungi Kami

Memahami Grading Kopi Robusta Indonesia

12 Februari 2025  | Mitra Digital LDC
 

Kopi Robusta Indonesia dikenal karena kualitas, konsistensi, dan profil rasanya yang unik. Salah satu faktor di balik reputasi ini adalah sistem penilaian Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional (Badan Standardisasi Nasional). SNI memastikan kopi memenuhi tolok ukur kualitas untuk melindungi konsumen dan produsen sekaligus meningkatkan daya saing global kopi Indonesia.

Dengan menerapkan kerangka kerja SNI, Indonesia juga menyelaraskan diri dengan standar internasional seperti International Coffee Organization (ICO) Resolusi 407yang melarang perdagangan kopi berkualitas rendah. Fokus pada kualitas bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Robusta Indonesia di pasar domestik dan internasional.

Sistem Penilaian SNI

Sistem penilaian SNI mengkategorikan biji kopi Robusta ke dalam enam kelas berdasarkan jumlah cacat yang teridentifikasi dalam sampel seberat 300 gram. Sistem ini menjamin kualitas yang konsisten, memastikan bahwa setiap batch memenuhi persyaratan khusus untuk ekspor atau konsumsi domestik. Sistem ini juga merupakan alat untuk mempromosikan praktik perdagangan yang adil dan kepuasan konsumen secara global.

Persyaratan Klasifikasi Kualitas

KelasCacat Maksimum (per 300g)
Kelas 1≤ 11 (untuk kopi peaberry dan kopi poliembrioni)
Kelas 212-25
Kelas 326-44
Kelas 4a45-60
Kelas 4b61-80
Kelas 581-150
Kelas 6151-225

Setiap jenis cacat diberi nilai tertentu, yang mencerminkan dampaknya terhadap kualitas. Cacat dapat berkisar dari kacang hitam hingga batu atau ranting besar.

Jenis dan Nilai Cacat Biji Kopi

Jenis CacatNilai Cacat
1 kacang hitam1
1 buah kacang hitam sebagian½
1 buah kacang hitam yang sudah dipecahkan½
1 kopi perkamen1
1 kacang merah¼
1 kulit kopi besar1
1 kulit kopi ukuran sedang½
1 kulit kopi kecil1/5
1 kacang berkulit tanduk½
1 kulit tanduk besar½
1 kulit tanduk ukuran sedang1/5
1 kulit tanduk kecil1/10
1 kacang pecah1/5
1 kacang mentah1/5
1 kacang dengan satu lubang1/10
1 kacang dengan lebih dari satu lubang1/5
1 kacang berbintik1/10
1 ranting besar, tanah, atau batu5
1 ranting, tanah, atau batu berukuran sedang2
1 ranting kecil, tanah, atau batu1

Jika satu biji kopi memiliki lebih dari satu nilai cacat, nilainya didasarkan pada nilai cacat terbesar. Kriteria khusus juga berlaku untuk kopi peaberry dan kopi poliembrioni, sebagai berikut:

Persyaratan Kualitas Khusus untuk Kopi Peaberry dan Kopi Poliembrioni

JenisKriteriaUnitPersyaratan
PeaberryTanpa melewati ketentuan saringanFraksi massa %Maksimal lulus 5
PoliembrioniTanpa melewati ketentuan ayakan dan tidak diklasifikasikan sebagai biji pecah--

Komitmen terhadap Penyelarasan Global

Sistem penilaian SNI memposisikan kopi Indonesia sebagai pilihan yang dapat diandalkan oleh pembeli internasional dan memenuhi permintaan pasar yang sadar akan kualitas. Di SKA, kami menjunjung tinggi standar-standar ini dengan menghadirkan kopi yang mewujudkan komitmen terhadap kesempurnaan.

Sebagai keuntungan tambahan, kopi SKA didukung oleh Rainforest Alliancememastikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. SKA juga sedang mempersiapkan diri untuk mematuhi Peraturan Bebas Deforestasi Uni Eropa (EUDR). Ini adalah upaya terbaru kami untuk memperkuat dedikasi kami terhadap pengadaan yang bertanggung jawab dan penyelarasan pasar global.

Sub-kategori dalam Penilaian Robusta Komersial

Robusta kelas komersial juga menggunakan beberapa singkatan khusus industri untuk menggambarkan kualitas, ukuran, dan metode persiapan biji kopi, seperti:

  • ELB untuk Kacang Ekstra Besar
  • EK untuk Eerste Kwaliteit
  • AP untuk After Polish
  • WIB untuk West Indische Bereiding

Baca lebih lanjut tentang perbedaan nilai komersial di halaman Klasifikasi Kopi Robusta Indonesia halaman.

Formulir Buletin
Hak Cipta 2024 © PT SUMBER KURNIA ALAM
cross
id_IDIndonesian